8.2 JENIS – JENIS LAPORAN BISNIS
Laporan
bisnis dapat digolongkan kedalam berbagai cara menurut fungsi, subjek,
formalitas, keasliaan, frekuensi, jenis atau penampilan, pelaksanaan
proyek dan pelaksanaan pertemuan. Masing-masing penggolongan tersebut
secara rinci dapat dijelaskan berikut ini :
A. Berdasarkan Fungsinya
- Laporan informasi (Information Report)
Berfungsi
untuk memberikan informasi dengan menyajikan fakta-fakta dan rangkuman,
tanpa melakukan analisis, menarik kesimpulan, atau memberi rekomendasi.
Nama lain untuk information report adalah laporan perkembangan
(progress reports), laporan sementara (interim report), dan laporan
triwulan (quarterly report).
- Laporan analitikal(Analitycal Report)
Menyajikan
fakta-fakta, menganalisis dan menafsir, keudian mengambil kesimpulan
dan memberi rekomendasi(recommendation report), usulan (proposal), atau
laporan justifikasi (justification report).
B. Berdasarkan Subjeknya
Suatu
laporan dapat dibedakan berdasarkan departemen tempat laporan tersebut
diperoleh.Sebagai contoh adanya laporan akuntansi, laporan periklanan,
laporan pengumpulan kredit, laporan pembelanjaan, laporan asuransi,
laporan pemasaran, laporan ekonomi, laporan produksi, laporan
personalia, laporan statistic, dan laporan-laporan teknik.
C. Berdasarkan formalitasnya
- Laporan formal (long reports)
Laporan
formal pada umumnya berbentuk panjang, lebih dari 10 halaman, dan
mencakup masalah-masalah kompleks.Namun demikian, pengertian “panjang”
bervariasi tergantung pada situasi dan kondisi yang ada.
Laporan formal mencakup tiga bagian penting, yaitu
(1)Body teks: pendahuluan, isi dan penutup;
(2)
prefatory part: sampul, judul, halaman, surat kewenangan, penerimaan,
persetujuan, pengiriman, penghargaan, synopsis, abstraksi, rangkuman
eksekutif, daftar isi, dan daftar tabel; (3) Supplement part: lampiran,
daftar pustaka, catatan akhir, daftar istilah dan indeks.
- Laporan informal (short reports)
Laporan
informal biasanya hanya mencakup badan teks.Namun demikian, sejumlah
laporan informal mencakup judul halaman, pengiriman, catatan akhir, dan
lampiran.
D. Berdasarkan Keasliannnya
- Laporan otoritas adalah suatu laporan yang dibuat atas dasar permintaan atau kuasa dari komite atau orang lain.
- Laporan sukarela adalah suatu laporan yang dibuat atas inisiatif sendiri.
- Laporan swasta adalah suatu laporan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan swasta.
- Laporan
publik adalah suatu laporan yang dibuat oleh lembaga-lembaga
pemerintah, termasuk sekolah-sekolah, rumah sakit, atau lembaga-lembaga
lain yang dibiayai oleh nagara.
E. Berdasarkan Frekuensinya
- Laporan berkala (periodic reports)
Laporan
dapat disusun secara harian, mingguan, bulanan, semesteran, atau
tahunan. Termasuk dalam laporan berkala, antara lain laporan bursa saham
setiap jam, laporan penjulan setiap hari, laporan biaya setiap minggu,
laporan produksi setiap bulan, laporan komite setiap kuartal, laporan
anggaran tahunan.
- Laporan khusus (special report)
Laporan
khusus ditulis ketika ada kebutuhan terhadap suatu informasi yang unik
(khusus) seperti munculnya krisis dalam perusahaan.
F. Berdasarkan Jenisnya
- Laporan Memorandum (periodic report)
Laporan yang menggunakan format memo, yaitu mencantumkan kepada, dari, subjek, dan tanggal.
- Laporan surat (letter report)
Laporan
surat adalah laporan yang menggunakan format surat dengan kepala surat
yang didalam berisi alamat, salam pembuka, penutup, tanda tangan dan
referensi
- Laporan dalam bentuk cetakan
Laporan dalam bentuk cetakan memiliki judul yang sudah tercetak, intruksi, dan baris-baris kosong.
- Laporan formal (formal report)
Laporan
formal biasanya lebih panjang daripada laporan informal, laporan formal
sering juga disebut dengan laporan panjang (long report).
G. Berdasarkan Kegiatan Proyek
Dalam melakukan seatu proyek, tedapat tiga jenis laporan, yaitu
- Laporan
pendahuluan (preliminary reports). Mencakup persiapan suatu proyek,
hasil yang diharapkan, dan cara melakukan pelatihan pegawai.
- Laporan perkembangan (progress reports) mengenai perkembangan pelaksanaan proyek secara berkala
- Laporan akhir (final report) mengenai akhir dari suatu pelaksanaan suatu proyek.
H. Berdasarkan Pelaksanaan Pertemuan
- Agenda
(agenda) adalah suatu dokumen yang ditulis sebelum pertemuan
berlangsung, mencakup jadwal pelaksanaan dan topik yang akan dibahas
dalam pertemuan.
- Resolusi (resolation) adalah laporan singkat yang secara formal berisi pengumuman hasil konsensus suatu pertemuan.
- Notulen
(minutes) adalah laporan resmi dalam suatu pertemuan yang telah
berlangsung, mencakup catatan semua hal yang terjadi dalam pertemuan.
- Laporan
pertemuan (proceedings) adalah suatu laporan resm, yang cakupan
bahasanya luas dan berisi hasil-hasil pertemuan atau konferensi penting.
3. Bagian Pokok Dalam Laporan Bisnis
A. Pendahuluan
Dalam bagian pendahuluan ada 10 (sepuluh) hal yang perlu dipertimbangkan, yakni:
- Pemberi Kuasa, adalah individu/organisasi yang meminta laporan;
- Tata-letak, menginformasikan kepada pembaca tentang apa saja yang akan dibahas dalam laporan bisnis;
- Masalah, biasanya diformulasikan di awal pendahuluan sebelum maksud atau tujuan laporan bisnis dinyatakan;
- Maksud, merupakan poin penting dalam laporan bisnis;
- Ruang Lingkup, berhubungan dengan luas cakupan atau batas suatu pokok bahasan dalam sebuah laporan bisnis;
- Metodologi, mengacu pada metode pengumpulan informasi;
- Sumber-sumber, mencakup
berbagai sumber yang kita gunakan dalam penyusunan laporan bisnis, baik
sumber tertulis maupun sumber lisan;
- Latar
Belakang, jika pembaca dianggap perlu mengetahui informasi yang ada
dalam laporan bisnis itu maka latar belakang harus disampaikan;
- Definisi
Istilah, jika kita menggunakan istilah yang memiliki beberapa
penafsiran maka kita harus menjelaskan kepada pembaca definisi yang kita
maksudkan.
- Keterbatasan, adalah keterbatasan dalam hal dana, waktu, ataupun data yang tersedia.
Untuk
laporan singkat, beberapa unsur tersebut dapat digabungkan menjadi satu
atau dua paragraf dengan ataupun tanpa judul “Pendahuluan”. Bahkan
dalam laporan berkala, judul pendahuluan dapat dihilangkan bila isi
setiap periode sama dan pembaca telah mengetahuinya.
B. Isi Laporan
Bagian
terpanjang dari suatu laporan bisnis adalah isi laporan.Dalam bagian
ini, kita membahas dan mengembangkan hal-hal yang penting secara
rinci.Di samping itu, bagian ini dapat membantu kita mencapai maksud
penulisan laporan bisnis.Penulisan laporan bisnis yang baik, harus
mencakup temuan fakta yang penting dan relevan.
C. Penutup
Bagian
penutup berfungsi untuk merangkum laporan secara menyeluruh, dan untuk
laporan analitis juga mengambil kesimpulan dan memberikan
rekomendasi. Oleh karena itu, dalam Laporan Informasional bagian penutup
ini dinamakan Rangkuman, sedangkan pada Laporan Analitis disebut
Kesimpulan dan Rekomendasi. Hal-hal yang dipertimbangkan dalam bagian
penutup adalah sebagai berikut:
- Rangkuman, berisi
ringkasan pembahasan secara menyeluruh. Kadangkala hanya berisi
poin-poin yang penting, kekuatan dan kelemahan, atau manfaat dan
kerugian;
- Kesimpulan, berisi evaluasi secara ringkas fakta-fakta yang dibahas, tanpa memasukkan pendapat pribadi kita sebagai penulis;
- Rekomendasi, menyarankan suatu program tindakan yang didasarkan pada kesimpulan yang telah dibuat;
- Rencana
Tindakan, merupakan pernyataan terakhir yang mencakup waktu pelaksanaan
program, anggaran yang diperlukan, dan orang-orang yang bertanggung
jawab terhadap program/projek yang akan dilaksanakan.
pengorganisasian isi dalam laporan bisnis
Ada 2 (dua) cara yang dapat dipilih untuk digunakan dalam penyusunan isi laporan bisnis, yaitu:
1. Cara
deduksi atau cara langsung berarti menyampaikan ide pokok dan
rekomendasi terlebih dahulu, setelah itu baru dijelaskan hal-hal yang
rinci.
2. Cara
induksi atau cara tak langsung, berarti kita menjelaskan fakta- fakta
yang ada terlebih dahulu, baru kemudian kita memberikan ide pokok,
kesimpulan, dan rekomendasi
5. Penulisan laporan singkat
A. Karakteristik Laporan Singkat
Kebanyakan laporan singkat hanya mencakup materi pendukung yang relatif
sedikit bagi pencapaian komunikasi yang efektif. Laporan singkat itu
sendiri dapat berbentuk memo ataupun surat yang terdiri atas satu atau
dua halaman. Laporan singkat mencakup beberapa elemen penting dalam
suatu laporan formal, antara lain :
1. Gaya penulisan pribadi yang menggunakan gaya penulisan orang pertama atau kedua.
2. Grafik untuk lebih menekankan tulisan.
3. Judul dan sub-subjudul dalam tubuh laporan.
4. Format memo atau surat.
B. Perencanaan Laporan Singkat
Dalam merencanakan suatu laporan singkat, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, antara lain audience, tujuan, dan subjek laporan.
Masing-masing elemen akan mempengaruhi format dan panjang, gaya, serta
organisasi suatu laporan.
Ada beberapa format laporan yang dapat dipilih oleh penulis, antara lain:
1. Preprinted
Bentuk sebelum dicetak pada dasarnya digunakan untuk mengisi laporan
yang kosong. Kebanyakan laporan preprinted relatif pendek, sekitar lima
atau kurang dari lima halaman, dan berkaitan dengan informasi rutin.
Contohnya adalah laporan otoritas.
2. Surat
Format surat dapat digunakan untuk laporan yang jumlah halamannya lima
atau kurang, dan ditujukan kepada pihak luar organisasi. Laporan
tersebut mencakup semua bagian surat, dan dilengkapi dengan judul,
catatan kaki, table, dan gambar.
3. Memo
Format yang paling umum untuk laporan singkat yang digunakan untuk
kepentingan pihak intern suatu organisasi. Memo mencakup beberapa hal
berkut : tanggal, kepada, dari, dan subjek.
4. Manuskrip
Laporan ini terdiri atas beberapa halaman sampai ratusan halaman yang
memerlukan pendekatan formal.Karena panjangnya, format manuskrip
memerlukan lebih banyak komponen baik sebelum teks (prefatory parts)
maupun setelah teks (supplementary parts).
E. Membuat laporan bisnis yang baik
1. Akurat
Hal pertama yang perlu diperhatikan oleh seorang penulis laporan bisnis
adalah bagaimana mengatakan suatu kebenaran. Beberapa hal berikut ini
akan membantu mengatasi kemungkinan terjadinya distorsi :
A. Jelaskan fakta atau peristiwa yang terjadi secara konkret.
B. Laporkan semua fakta yang relevan.
C. Tempatkan fakta yang ada dalam suatu perspektif.
D. Berikan bukti-bukti terhadap kesimpulan yang Anda buat.
E. Sajikan hanya bukti yang valid dan mendukung kesimpulan Anda.
F. Jaga bias pribadi Anda dalam suatu laporan.
2. Keputusan yang Baik
Laporan bisnis yang dibuat tidak hanya digunakan pihak intern saja,
tetapi juga pihak ekstern organisasi. Pembaca akan merasa senang membaca
suatu laporan yang mencakup lima hal berikut :
A. Adanya ide pokok pada permulaan suatu laporan.
B. Melihat fakta-fakta yang tersedia.
C. Menerima uraian atau cerita secara menyeluruh.
D. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
E. Mempelajari sesuatu yang dapat membuat pekerjaan atau tugas-tugas mereka menjadi lebih mudah.
3. Format, Gaya, dan Organisasi yang Responsif
Sebelum menulis, Anda harus memutuskan apakah akan menggunakan format
surat, memo, atau manuskrip; apakah menggunakan gaya formal atau
informal. Dalam hal ini, ajukan diri Anda sendiri pertanyaan berikut.
A. Siapa yang berinisiatif yang membuat laporan?
B. Apakah subyek yang akan dimasukan ke dalam laporan?
C. Kapan suatu laporan dibuat?
D. Kemana laporan akan dikirim?
E. Mengapa suatu laporan dibuat?
F. Bagaimana sikap pembaca?
BAB 9
Presentasi Bisnis
Persiapan Dasar Presentasi Bisnis
a. Penguasaan
terhadap topik atau materi yang akan dipresentasikan
Penguasaan terhadap materi yang akan dipresentasikan
merupakan salah satu syarat penting agar apa yang ingin disampaikan
kepada audiens dapat mencapai sasaran. Ketidakpastian terhadap
materi yang akan dipresentasikan bukan saja menghambat penyampaian pesan
kepada audiens, tetapi juga akan memberikan citra ( image )
yang kurang baik bagi pembicara yang bersangkutan. Oleh karena itu, kuasailah
materi tersebut dengan baik sebelum melakukan presentasi di hadapan audiens.
b. Penguasaan
berbagai alat bantu presentasi dengan baik
Di samping penguasaan materi yang akan dipresentasikan
dengan baik, maka berikutnya adalah bagaimana seorang pembicara mampu
memanfaatkan berbagai alat bantu presntasi bisnis demi pencapaian tujuan yang
dikehendaki.
Berbagai alat batu presentasi bisnis yang dapat
digunakan antara lain: white board, spidol, overhead projector ( OHP ),
transparasi, slide, komputer, bagan, flip chart, video camera, tape, televisi,
VCR, dan LCD Projector.
c. Menganalisis
siapa audiens ( Who, What, Where, When, Why, How )
Agar tujuan presentasi bisnis dapat tercapai dengan
baik, maka seorang pembicara perlu mengenal siapa sebenarnya yang menjadi audiens.
Melalui pendekatan bertanya dengan menggunakan kata tanya seperti: apa, siapa,
di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana, maka seorang pembicara akan dapat
mengidentifikasi tentang siapa sebenarnya audiens yang
dimaksud, sehingga seorang pembicara dapat melakukan berbagai persiapan
antisifatif.
d. Menganalisis
berbagai lingkungan lokasi atau tempat untuk presentasi
Agar presentasi bisnis yang dilakukan tersebut dapat
mencapai tujuan, maka seorang pembicara perlu mengenal lebih dekat dengan
lingkungan lokasi atau tempat di mana seseorang akan melakukan presentasi
bisnis
Penggunaan Alat Bantu dalam Presentasi
a. Papan
tulis hitam dan putih (blacboard & whiteboard)
Merupakan salah
satu alat bantu presentasi yang sudah cukup lama, dan kini alat bantu tsb
relatif jarang digunakan. Sarana ini cocok untuk kegiatan seperti lokakarya,
briefing, rapat maupun diskusi
b. Flip Charts
adalah sebuah
papan yg dilengkapi dgn lembaran-lembaran kertas berukuran penuh. Apabila
lembar kertas sudah penuh, maka dpt dimembuka lembar kosong selanjutnya atau
menyobeknya.
c. Transparansi
overhead project
nampaknya
merupakan alat bantu presentasi yang cukup populer bagi para pembicara.
Diberbagai belahan dunia seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia dan
kanada. Dengan semakin meluasnya teknologi komputer, maka semakin banyak yg
dapat memanfaatkan kemampuan komputer untuk membuat tampilan grafik, gambar,
bagan dsb.
d. Papan tulis
elektronik
Papan tulis
elekronik memiliki motor elektronik untuk menggulung layar sehingga muncul
bagian bersih yang baru dan seterusnya
e. Video
cassete recorder (vcr)
Video cassete
recorder (perekam kaset video) dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan
persentase bisnis . anda dapat merekam berbagai program pelatihan atau
kegiatan kegiatan tertentu sebagai bahan study kasus dalam format kaset video .
kaset video memiliki tiga macam format yaitu : PAL, NTSC, SECAM
f. PANEL
LCD
Panel liquid
crystal display (LCD) memiliki kesamaan dengan layar komputer jenis
laptop yakni transparan , untuk dapat beroperasi layar LCD dihubungkan dengan
port monitor bagian belakang komputer yang bertindak seperti layar komputer dan
bertindak seperti layar komputer biasa yang menayangkan data atau gambar.
g. Proyektor
LCD
Proyektor LCD
(liquid crystal display) merupakan salah satu alat bantu persentasi yang banyak
di gunakan oleh organisasi atau lembaga bisnis maupun non bisnis . dalam
perkembangannya , proyektor LCD dari waktu ke waktu mengalami
perkembangan yang semakin baik . perkembangannya dapat dilihat dari
produk atau tau tampilan produk yang semakin menarik dan ramping. Proyektor LCD
ini baru dapat berfungsi dengan baik apabila dihubungkan dengan Personal
Computer (PC) baik dalam bentuk komputer jinjing (portabel computer) maupun komputer
meja (desktop komputer)
Menganalisa Audiens
Dalam
menganalisis audiens seorang pembicaraan harus mampu menjawab enam
pertanyaan mendasar berikut ini :
1. Siapa
audiensnya?
Analisis audiens
ini berkaitan dengan kepada siapa seseorang itu berbicara.
2. Apa yang
diinginkan audiens?
Agar penyampaian
pesan-pesan bisnis sesuai seperti yang diharapkan, pembicara yang baik perlu
mengetahui apa yang diinginkan oleh audiens.
3. Dimana melakukan
persentasi?
Bagi pembicara,
pemahaman terhadap tempat persentasi dilakukan sangat penting.
4. Kapan melakukan
persentasi?
Seorang
pembicara perlu memperhatikan secara seksama kapan melakukan persentasi
bisnis (rincian mengenai tanggal,bulan hari,dan jam berapa).
5. Mengapa melakukan
persentasi?
Sebelum
melakukan persentasi bisnis,seorang pembicara harus mampu menjawab
pertanyaan mengapa harus melakukan persentasi bisnis.
6. Bagaimana
melakukan persentasi?
Seorang
pembicara yang satu dengan pembicara yang lain tentunya memiliki strategi
persentasi bisnis yang berbeda-beda.
cukup banyak
variasinya, mulai dari alat bantu presentasi yang konvensional sampai dengan
yang modern atau kontemporer. Sebelum menggunakan alat bantu presentasi
tersebut, sudah selayaknya apabila seorang pembicara memiliki kemampuan teknis
operasional dan melakukan pemeriksaan sebelum alat bantu presentasi bisnis
tersebut digunakan demi suksesnya suatu presentasi bisnis.
Berbagai alat bantu presentasi bisnis mencakup antara lain:
blackboard, whiteboard, flipcharts, transparansi overhead projector, slide,
papan tulis elektronik, VCR, panel LCD projec tor. Masing-masing alat bantu
presentasi bisnis tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan yang dapat
dijelaskan berikut ini.
1. Papan Tulis Hitam dan Putih (Blackboard & Whiteboard)
Papan tulis hitam (blackboard) merupakan salah satu alat bantu presentasi yang
sudah cukup kuno, sehingga kini alat bantu tersebut relatif jarang digunakan.
Selain papan tulis hitam, kini muncul papan tulis putih (whiteboard) yang
banyak digunakan di berbagai perkantoran bisnis maupun nonbisnis. Sarana ini
cocok untuk kegiatan-kegiatan seperti lokakarya, briefing, rapat rutin, maupun
diskusi kelompok. Sarana ini memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan sebagai
berikut.
tidak efektif untuk peserta yang berjumlah lebih dari 15 orang.
2. Flip Charts
Flip charts adalah sebuah papan yang
dilengkapi dengan lembaran-lembaran kertas berukuran besar. Apabila lembar
kertas pertama sudah penuh, pembicara dapat membuka lembar berikutnya yang
masih kosong dengan menyibak kertas tersebut atau menyobeknya. Sarana ini juga
memiliki beberapa keunggulan dan kelemahannya.
3. Transparansi Overhead
Projector
Transparansi OHP nampaknya merupakan alat
bantu presentasi yang cukup populer bagi para pembicara. Di berbagai belahan
dunia seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Kanada, berdasarkan
survei yang dilakukan oleh Genigraphics Corporation tahun 1987, sekitar 57%
lembar transparansi dihasilkan dengan mesin fotokopi, dan selalu dibuat dengan
mesin ketik atau bahkan teks tulisan tangan. Hanya 29% transparansi yang dibuat
dari artwork dan 32% dari grafik komputer. Dengan semakin meluasnya teknologi
komputer, semakin banyak orang dapat memanfaatkan kemampuan komputer untuk
membuat tampilan grafik, gambar, bagan dan sejenisnya dengan kualitas hasil
yang lebih baik.
4. Slide
Sekitar tahun 1980-an slide cukup populer bagi alat bantu presentasi bisnis.
Slide dapat berupa foto, grafis, atau gabungan keduanya. Kualitas gambar dan
tampilan yang disajikan dengan slide ini cukup baik, di samping juga mudah dan
ringan membawanya. Dalam perkembangannya, slide yang berukuran 35 mm ini dapat
dikombinasikan dengan personal computer (PC) dengan resolusi gambar berkualitas
tinggi Berta dapat disimpan dalam disket.